Realitaonline.com, Kuansing - Pengelolaan dana BUMDes (Badan Usaha Milik Desa) Kebun Lado, Kecamatan Singingi, Kabupaten Kuantan Singingi, Propinsi Riau, senilai kurang lebih Rp 400 juta diduga kuat telah menjadi bahan praktek dikorupsi pengurus. Indikasi korupsi tersebut diminta untuk segera diusut sampai tuntas oleh aparat penegak hukum.
Dugaan korupsi dana BUMDes tersebut diungkap oleh masyarakat Desa Kebun Lado yang meminta identitasnya dirahasiakan. Dikatakannya, BUMDes Kebun Lado yang dikelola oleh pemerintah Desa bersama pengurus sudah berjalan kurang selama empat tahun. Namun karena dana BUMDes tersebut habis dikorupsi oleh oknum tidak bertanggung jawab, selama kurang lebih setahun terakhir kegiatan BUMDes yang bergerak pada usaha swalayan atau dagangan barang harian itu jadi jadi fakum, jelasnya Senin (20/10/2025).
PJ kepala desa Kebun Lado Yulisman ketika dihubungi masalah itu enggan bersedia menjelaskan. Melalui chat aplikasi WA Yulisman sarankan jumpai direktur BUMDes bernama Megi Ismoyo.
Megi Ismoyo yang telah ditemui terkait masalah dugaan korupsi BUMDes senilai Rp 400 juta itu membenarkan bahwa pengelolaan BUMDes Kebun Lado sudah fakum selama kurang lebih setahun. Sayangnya Direktur BMUDes Kebun Lado tersebut tidak bisa menjelaskan kemana semua dana senilai Rp 400 juta itu setelah pengelolaannya fakum.
Kepada wartawan Megi berdalih bahwa pengelolaan BUMDes telah diperiksa oleh Inspektorat. Ditanya bagaimana laporan pertanggung jawaban yang menjadi temuan dari hasil pemeriksaan Inspektorat tersebut, dia mengaku tidak mengetahui, alasanya pemberitahuan dari Inspektorat diberikan kepada pak kepala desa, sebutnya.
Lebih anehnya lagi, Megi Ismoyo mengaku ada senilai Rp 131 juta nilai barang yang ekspayer pada barang-barang dagangan tersebut. Barang tersebut sudah dikubur setelah didata dan ada dokumentasinya, ucapnya. Ketika diminta menunjukan data barang tersebut, Megi justru berdalih harus sepengetahuan pak Kades, ujarnya kepada wartawan terkesan mengelak. (Sona)