SELATPANJANG - Prestasi membanggakan daerah ditunjukkan atlet-atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) Kepulauan Meranti....[read more] "> SELATPANJANG - Prestasi membanggakan daerah ditunjukkan atlet-atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) Kepulauan Meranti." />
 
Home
H. Zukri, SM. MM Resmikan Lapangan Bola Mini Soccer Pangkalan Kerinci Bersama Wakil Bupati | Bupati Pelalawan H. Zukri : Minta Dukungan Perusahaan untuk Percepatan | Polsek Dumai Barat melaksanakan Kegiatan Gerakan Gen Z Cinta Lingkungan, | Polres Dumai Gelar Kegiatan Gerakan Pangan Murah Dalam Rangka Menjaga Stabilitas dan Pasokan Harga Pangan Beras | Pemerintah Kota Dumai Menyelenggarakan Tabligh Akbar di Masjid Al manan Ratusan Jema'ah | Polres Dumai Bersama Jajaran Polsek Laksanakan Penanaman Pohon Sebagai Bagian dari Program Green Policing
Kamis, 14 08 2025
/ Meranti / 21:35:00 / Ikut SOIna Tingkat Provinsi Riau di Pekanbaru /
Ikut SOIna Tingkat Provinsi Riau di Pekanbaru
Senin, 15/05/2017 - 21:35:00 WIB

REALITAONLINE.COM,SELATPANJANG - Prestasi membanggakan daerah ditunjukkan atlet-atlet Special Olympics Indonesia (SOIna) Kepulauan Meranti. Saat mengikuti SOIna tingkat Provinsi Riau di Pekanbaru, mereka berhasil membawa pulang medali emas.

Medali emas itu dari dua cabor, Bocce dan Sepakbola Kelimaan.

Dua atlet Bocce yang berhasil meraih medali emas adalah Siti Saadah kelas 2 SMP dan Susi Rahayu kelas 1 SD. Kedua atlet ini merupakan Tuna Grahita yang sedang bersekolah di Sekolah Luar Biasa Anak Setatah, Rangsangbarat.

Sedangkan 5 atlet lain berhasil membawa pulang emas dari Cabor Sepakbola Kelimaan adalah Alek kelas 4 SD SLB Sekar Meranti Anak Setatah dan 4 anak binaan SLB lainnya Mulyadi, Ajis, Sap, dan Suadi. Menanggapi keberhasilan atlet SOIna Meranti, Kepala SLB Sekar Meranti Syafrizal, mengaku merasa bangga. Dimana, sebagian besar atlet SOIna yang mewakili Kepulauan Meranti kemarin adalah anak didiknya.

"Ini sangat membanggakan untuk kabupaten kita," kata Syafrizal.

Namun, diceritakan Syafrizal, saat akan memberangkatkan atlet tersebut banyak rintangan dihadapi. Termasuk kurangnya dorongan dari orang tua masing-masing atlet.

"Rata-rata orang tua mereka kurang peduli, tak tau apapenyebabnya. Apakah cacat atau karena kurang mampu sehingga mereka tidak optimis anaknya bisa mengukir prestasi," ujar Syafrizal.

"Dorongan dari orang tua kurang, nyatanya mereka mampu membawa pulang medali emas," tambah Syafrizal.(grc/roc)***
   
 
 
 
 
 

Alamat Redaksi & Iklan :
 
Jl. Garuda No. 76 E Labuhbaru
Pekanbaru, Riau-Indonesia
  Mobile  : 081268650077
Email : [email protected]